Keuntungan:
- Mempunyai keutamaan dan keistimewaan. Jangan sampai seseorang itu sengaja terlambat dan tidak mau berada di shaf terdepan, karena hal itu akan menjadi sebab Allah Ta’ala juga akan mengundurkan rahmat dan keutamaan-Nya kepada orang tersebut. Sumber dari http://al-atsariyyah.com/?p=1935.
- Sholat lebih khusyuk. Biasanya nih, jika kita berada di shaf bukan terdepan, kita bakal mbaca tulisan2 yang ada di baju orang yang didepan atau ngebatin "Ni orang gimana sih?? Pake baju warnanya kok tabrakan ma celananya??". Kalo kita berada di shaf terdepan, paling cuma bisa ngeliat dinding aja kan??.
- Ga bakal ketauan ma penceramah kalo kita lagi utek2 HP, dimana Penceramah memberi ceramah di mimbar disela-sela Sholat Tarawih. Nah gara-gara ketutup mimbar, penceramah kan ga tau kalo kita lagi utek-utek HP, ato lagi tidur. Hehehe.
- Karpetnya masih empuk. Jarang kan orang jalan2 di shaf pertama, kecuali anak kecil yang suka keluyuran, beredar kemana-mana.
Ke-kurangberuntung-an:
- Puanas.... biasanya angin dari efek kipas angin ga bisa menjangkau daerah shaf pertama. (tentu saja, kondisi ini hanya berlaku di Masjid dekat rumah penulis)
- Banyak jamaah usia lanjut memilih di shaf pertama. Disebabkan oleh jamaah usia lanjut yang tidak kuat Angin dari kipas angin yang tidak bisa menjangkau Shaf pertama. Dan biasanya (penulis sering menjumpai) beliau memakai balsem atau minyak wangi yang semerbak membuat hidung penulis ga kuat..
- Ga bisa bersandar. Karena penceramah lebih menyukai ceramah yang paaaannjang dan laaaaamaaaa, maka sebagian jamaah akan merasakan capek-capek di punggung. Hal ini akan terobati jika jamaah tersebut bersandar di shaf paling belakang, hehe...
- Sering kali penulis mengalami kejadian "DISUNDUL" oleh jamaah yang ada dibelakang. Hal ini terjadi pada saat akan berdiri secara bersamaan, dikarenakan posisi pantat penulis dan kepala jamaah yang di belakang berada dalam 1 garis lurus. Ketika penulis akan berdiri, rupanya pantat penulis terlalu kebelakang dan "DUL!!!" akhirnya kejadian itupun terjadi, seringkali penulis hampir saja jatuh kedepan dan sholat langsung ga khusyuk (masalahnya kalo jamaah yang di belakang waktu nyundul pake kepala bagian atas-rambut ga masalah, tapi kalo pas dia lagi ndongak kedepan dan kejadian "nyundul pantat" berubah menjadi "nyium pantat" kan aneh banget.... Hehehe)