Kamis, 20 November 2008

Teknologi Harddisk

Kebanyakan orang awam tidak mengerti persoalan harddisk. Mereka hanya tahu space atau ukuran serta merek dagang saja, namun tidak melihat perihal lain. Harddisk merupakan media penyimpanan sekunder dimana data disimpan sebagai pulsa magnetik pada piringan metal yang berputar terintegrasi. Data disimpan dalam lingkaran konsentris yang disebut TRACK. Tiap track dibagi dalam beberapa segment yang dikenal sebagai SECTOR.

Untuk melakukan operasi baca tulis data dari dan ke piringan, harddisk menggunakan head untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan. Head inilah yang selanjutnya bergerak mencari sector-sector tertentu untuk dilakukan operasi terhadapnya.

Waktu yang diperlukan untuk mencari sector disebut SEEKTIME. Setelah menemukan sector yang diinginkan, maka head akan berputar untuk mencari track. Waktu yang diperlukan untuk mencari mencari track dinamakan LATENCY.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membeli atau memilih harddisk :

1. Ukuran (Size)
Untuk ukuran yang menjadi standar pasar sekitar 80-120GB. Namun saya sarankan untuk memilih yang lebih tinggi karena tuntutan data yang semakin besar. Jadi semakin besar kapasitas harddisk semakin banyak pula data yang dapat disimpan.

Besarnya buffer/cache memory pada harddisk sangat pada kecepatan kinerja dengan durasi proses lama. Rata-rata harddisk 40GB keatas mempunyai cache sebesar 2 MB. Ada juga yang sudah mempunyai cache sebesar 8 bahkan 16MB.

Kapasitas harddisk pada saat ini sudah mencapai orde ratusan hingga ribuan GB. Hal ini dikarenakan teknologi bahan yang semakin baik. Teknologi dari Western Digital saat ini mampu membuat harddisk 200GB dengan kecepatan 7200RPM. Sedangkan Maxtor mempunyai kapasitas 300GB dengan kecepatan 5400RPM.

Beriringan dengan transisi ke ukuran harddisk yang lebih kecil dan kapasitas yang semakin besar terjadi penurunan dramatik dalam harga per megabyte penyimpanan, membuat harddisk kapasitas besar tercapai harganya oleh para pemakai komputer biasa.

2. PATA (Pararel ATA) atau SATA (Serial ATA)
Saya lebih menyarankan untuk memilih SATA ketimbang PATA jika mainboard sudah mendukung SATA. Karena beberapa faktor diantaranya, kecepatan transfer data SATA yang lebih cepat (150MB per detik) dan kabel yang digunakan lebih kecil sehingga airflow di dalam casing PC tidak terganggu.

Kecepatan pada harddisk PATA adalah 100mb/s - 133mb/s. SATA sekitar 150mb/s - 850mb/s. SATA-II sekitar 300mb/s - 3gb/s.

3. Speed atau kecepatan putar
Piringan yang ada di dalam harddisk diputar oleh motor dengan kecepatan tertentu. Semakin cepat putaran motor semakin cepat waktu baca tulis. Ada yang 7200rpm (Rotation per Minute) dan ada juga yang 10000rpm.

Penggunaan fan cooler pada harddisk dibutuhkan untuk menjaga chipset harddisk agar suhu tetap terjaga dalam pemakaian jangka lama, namun riset google menyebutkan bahwa kerusakan harddisk lebih banyak ditemukan pada harddisk dengan suhu dibawah rata-rata. Jadi ada baiknya mengenal karakteristik harddisk yang cenderung bermasalah pada chipset atau piringannya.

Kualitas listrik juga sangat berpengaruh, naik turunnya tegangan mudah merusakkan komponen pada harddisk. Untuk menghindari kerusakan fisik maka gunakan stabilizer yang baik, minimalkan saat listrik mati dengan menggunakan UPS. Juga shutdown-lah PC Anda dengan memastikan jarum pembaca harddisk pada posisi yang aman.

4. Buffer Memory
Sebelum data harddisk dikirim ke memory utama untuk diproses, data-data tersebut selalu masuk dahulu ke Buffer Memory (seperti RAM) yang terdapat pada controller HDD. Hal ini dilakukan untuk mencegah antrian yang panjang dalam membaca HDD. Semakin besar ukuran buffer yang terdapat pada harddisk, semakin baik atau cepat pembacaan penulisan data.
---

Head baca/tulis merupakan perantara antara media fisik dan elektronik. Lewat head ini data ditulis ke medium fisik atau dibaca dari medium fisik. Head akan mengubah data bit menjadi pulsa magnetik dan menuliskannya ke medium fisik. Pada proses pembacaan data prosesnya merupakan kebalikannya.

Dulu head bersentuhan fisik dengan metal penyimpanan. Kini keduanya sudah diberi jarak. Bila head bersentuhan dengan metal penyimpanan akan menyebabkan kerusakan permanen fisik, head yang aus, dan panas akibat gesekan.

(sumber: Komputek)

Tidak ada komentar: